Kue Khas Bugis Sidrap – Indonesia memiliki beragam suku dengan bahasa, budaya dan warisan nenek moyangnya berupa tradisi, adat istiadat dan kuliner dengan ciri khasnya masing-masing. Untuk kulinernya sendiri, makanan pada beberapa suku di Indonesia tidak hanya dibuat untuk mengenyangkan perut, tetapi memiliki makna yang dalam, terhubung dengan budaya dan melestarikan sejarah sejak awal pembuatannya.
Banyak hidangan tradisional yang kita makan hari ini berasal dari zaman kuno. Saat ini, kita mungkin melihatnya sebagai hidangan biasa, tetapi tidak ada salahnya untuk mengenal setiap hidangan Indonesia dengan mempelajari dari mana asalnya, cara pembuatannya, dan latar belakang makanan tersebut.
Kue Khas Bugis Sidrap
Suku Bugis di Sulawesi Selatan misalnya memiliki jajanan tradisional yang masih eksis sampai sekarang, yaitu kue apang. Kue yang termasuk jajanan tradisional ini tidak hanya enak rasanya, tetapi juga sarat makna dan menjadi salah satu bahan penting dalam ritual yang dilakukan oleh masyarakat Bugis.
Harga Menu Bakso Losari Terbaru 2022 2023 Di Kendari,kendari
Kue apang merupakan makanan ringan yang mirip dengan kue bolu kukus. Bahan dan cara pembuatannya sederhana. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatannya adalah tepung beras, tepung terigu, gula merah, air kelapa, baking powder, ragi instan, garam, santan dan daun pandan.
Proses pembuatannya diawali dengan merebus air kelapa dan gula merah hingga mendidih, kemudian disaring dan didinginkan. Setelah itu dicampur dengan tepung beras dan ragi instan, lalu didiamkan selama satu jam. Kemudian tambahkan tepung, garam,
Dan santan sambil diaduk. Setelah adonan siap, bisa dituang ke dalam cetakan dan dimasak di dalam kuali hingga matang dan pecah-pecah.
Loyang kue apang bermacam-macam, ada yang persegi, segitiga bahkan bulat. Warnanya coklat dari gula merah dan rasanya manis. Kue apang disajikan dengan parutan kelapa untuk memberikan rasa pedas. Orang Bugis biasanya makan kue apang sambil minum teh atau kopi panas.
Di Sini Ada Apam Bugis, Kue Tradisional Yang Bertahan
Kue Apang sudah dikenal sejak tahun 1960-an dan biasanya disajikan pada upacara-upacara penting dan prosesi sakral suku Bugis. Kue kukus ini juga memiliki makna yang dalam, yaitu harapan akan kehidupan yang damai dan aman.
Dalam salah satu ritual Bugis yaitu menre’ bola atau memasuki rumah, disajikan kue apang sebagai pengiring tuan rumah dan tamu. Ritual ini dilakukan untuk memohon perlindungan dan keselamatan bagi penghuni rumah agar terhindar dari gangguan roh jahat.
Dalam buku “Calabai, Perempuan Bertubuh Laki-Laki” yang ditulis oleh Pepi AL-Bayqunie, dikisahkan tentang sebuah ritual bernama songka’ bala yang dilakukan oleh bissa di Segeri, Pangkep. Ritual ini berupa upacara tolak bala dan dilakukan untuk menangkal wabah yang melanda Segeri saat itu.
Berbagai persiapan dilakukan untuk pelaksanaan ritual songka’ bala, mulai dari penyembelihan tujuh ekor ayam, persiapan tujuh sawah warna-warni dan berbagai jajanan khas Bugis seperti onde-onde, wenno, puntung, leppe-leppe, baje tejjaji , kaluku lolo, dan kue. Apa.
Hidangan Lebaran Khas Bugis Yang Wajib Ada Di Meja Makan
Kue apang juga sering disajikan pada acara Bugis lainnya, seperti pernikahan dan akika. Namun seiring berjalannya waktu, kue ini bisa dimakan kapan saja dan banyak dijual di pasar tradisional. Penjual kue apang mudah ditemui di sepanjang Jalan Sidrap, Pinrang, hingga Parepara.
Jika mendengar nama kue apang, mungkin akan mengingatkan kita pada makanan sejenis yaitu kue apem. Kedua kue tersebut dikukus dari beras ketan. Namun kue apem yang banyak dijumpai di Jawa biasanya berbentuk seperti kue dengan warna putih, pink, hijau dan kuning. Dilihat dari segi sejarah juga berbeda karena kue apem merupakan simbol permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan, baik terhadap orang yang dicintai maupun terhadap Sang Pencipta.
Saat ini kue apang sendiri sudah menyebar ke berbagai daerah sehingga mudah untuk dicicipi tanpa harus ke Sulawesi. Misalnya ada Raja Apang Panas 77 di Simpang Pulai, Jamba yang baru buka di masa pandemi ini, tapi sudah ramai pelanggan. Yakni, mereka bisa menjual hingga 20 kilogram kue apang dalam satu hari. Di tempat ini, sekotak kue apang berisi 14 buah dijual seharga Rp 20.000.
Lalu ada Itenna, warga kota Parepara yang sudah puluhan tahun berjualan kue apang. Bahkan, jajanan ini sudah ia jual sejak harganya masih Rp 1. Kue apang yang berhasil terkenal di Sulawesi Selatan dari resep keluarga yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Nawanawa: Kue Tradisional Sulawesi Selatan: Buroncong
TAG: Kabar Baik Indonesia Kabar Baik Dari Indonesia Kenali lebih jauh Indonesia, wisata kuliner Bugis, kue apang, kue apang bugis
Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau praktik penulisan di GNFI. Kami berusaha menjaga agar GNFI tetap bersih dari konten yang seharusnya tidak ada di sini. Makanan yang sedang trending di Makassar bulan lalu adalah Apang Bugis atau biasa disebut Apem oleh masyarakat Jawa.
Makassar – Makanan yang trending di Makassar bulan lalu adalah Apang Bugis atau biasa disebut Apem oleh orang Jawa. Kue ini memang sangat cocok disantap di pagi hari maupun saat santai.
Kue tradisional khas suku Bugis-Makassar ini memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang berbentuk segitiga dan persegi. Kue ini memiliki komposisi tepung beras dengan gula aren atau gula merah, sehingga Apang Bugis terlihat berwarna coklat. Cara membuat kue Apang Bugis ini adalah dengan cara dikukus.
Makanan Khas Bugis Makassar Yang Siap Memanjakan Lidah Anda
Orang Makassar biasanya menikmati Apang Bugis dengan kopi atau teh di pagi hari, sebelum berangkat kerja atau aktivitas lainnya. Kue ini memiliki tekstur yang lembut dan rasa yang sangat manis.
Menikmati kue Apang Bugis akan semakin nikmat jika ditambah parutan kelapa segar. Jadi rasanya akan lebih kaya dan lebih manis dan lebih manis.
Tidak sulit untuk mendapatkan produk kuliner khas ini, di beberapa sudut kota muda ini Anda bisa menemukan berbagai penjual yang menjajakannya, ada yang menjualnya dari tempat yang sederhana hingga yang besar.
Salah satu penjual kue Apang Bugis yang ramai dikunjungi pengunjung terletak di Kecamatan Parangtambung. Warung Apang Bugis ini selalu ramai dikunjungi pelanggan dan sepertinya tidak pernah sepi.
Nikmatnya Nasu Palekko Ala Lesehan La Bugis Sidrap
Belum lama ini saya berjualan kue Apang Bugis di sini, tapi animo masyarakat untuk menikmati kue ini sangat besar, kata Kasma, pemilik toko.
Ia mengatakan dulu kue Apang Bugis kurang populer dan kalah dengan kue lainnya. Namun entah kenapa, kue ini kembali populer di kalangan masyarakat.
Sahabuddin, seorang penikmat Bugis Apang, mengaku hampir setiap hari datang untuk membeli kue tradisional legendaris tersebut. Apang Bugis bisa menjadi bekal baginya untuk menahan lapar hingga makan siang.
“Paling enak dinikmati dengan kopi hitam tanpa gula, karena rasa Apang Bugis sudah manis, jadi campurannya pas,” kata Sahabuddin.
Cerita Marshanda, Si Cantik Penjual Apang Pella Makanan Khas Sidrap
Dahulu kala, sekitar tahun 1960-an, kue apang hanya bisa ditemukan saat ada acara-acara penting di kampung-kampung. Mereka dipersembahkan dalam prosesi suci. Apang dianggap memiliki makna yang dalam sehingga kehadirannya tidak boleh dilewatkan. Apang melambangkan harapan akan kehidupan yang damai dan aman.
Dalam buku Calabai, Perempuan Bertubuh Laki-Laki karya Pepi AL-Bayqunie, dipaparkan tentang ritual Songka’ Bala mementaskan bissa di Segeri, Pangkep. Songka ‘Bala artinya menolak bala. Ritual itu dilakukan untuk menangkal wabah yang sedang melanda penduduk Segeri.
Semua persiapan dilakukan untuk ritual Songka’ Bala. Tujuh ekor ayam disembelih. Nasi ketan tujuh warna disajikan di atas nampan. Serta beberapa jajanan khas Bugis, seperti onde-onde, leppe-leppe, baje tejjaji, wenno, kaluku lolo, pantat, dan tentunya apang.
Selain pada ritual Songka Bala’, apang juga sering dijumpai pada acara-acara Bugis lainnya, seperti Menre’ Bola (naik rumah). Ini adalah jenis acara yang mencari perlindungan dan keselamatan dari Sang Pencipta saat tinggal di rumah, untuk menghindari gangguan roh jahat. Seperti halnya pernikahan dan akika.
Hidangan Khas Masyarakat Bugis Makassar Saat Idul Fitri
250 gram tepung beras, 50 gram tepung terigu, 250 gram gula merah (kalau suka lebih manis tambahkan 2 sdm gula pasir), 450 ml santan cair, 1 sdm ragi instan, 1/2 sdt garam secukupnya, baking powder secukupnya, daun pandan dan parutan kelapa untuk taburan.
2. Rebus santan bersama daun pandan dan gula merah parut. Aduk agar santan tidak pecah
3. Segera setelah mendidih, saring dan dinginkan. Biarkan hangat hingga suam-suam kuku (ragi bekerja paling baik saat airnya hangat).
7. Jangan lupa disajikan dengan parutan kelapa, pilih kelapa muda. Buatlah manis. Jika Anda suka kelapa, Anda bisa mencampurkan sedikit gula atau garam agar rasanya enak.
Nasu Palekko, Primadona Kuliner Lebaran Khas Bugis
Di Hari Raya, setiap rumah menyajikan aneka kue kering. merangkum resep kue nastar, snjeguljica dan kastengel dari berbagai sumber.
Dalam sejarah, hari lahir Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini Jakarta genap berusia 495 tahun. Lihat sejarah singkat. Masyarakat Sulawesi Selatan memiliki kebiasaan unik menyantap kue tradisional untuk sarapan di pagi hari. Bahkan, sebagian orang merasa ada yang kurang jika tidak menyantap kue untuk sarapan.
Toko kue buka dari pagi hari, menawarkan berbagai pilihan kue tradisional, dari yang paling manis hingga yang paling gurih. Kue tradisional dipilih untuk dinikmati bersama teh atau kopi bersama keluarga sebelum memulai kegiatan.
Lalu apa saja kue tradisional yang sering disantap masyarakat Sulawesi Selatan untuk sarapan pagi? Simak ulasannya di bawah ini!
Nasu Palekko, Masakan Legendaris Dari Kota Sidrap
Roti Berre’ atau biasa disingkat Rober merupakan kue tradisional khas suku Bugis, lebih tepatnya kabupaten Sidrap. Kue tradisional favorit Sidrapana berbentuk pipih dan bulat, mirip serabi.
Terbuat dari campuran tepung beras, pisang yang dihaluskan dan gula. Kemudian kue ini dipanggang dalam panci panas yang ditutup dengan tutup tanah liat.
Kue ini selalu disajikan dengan kuah manis yang terbuat dari gula merah dan daging durian yang disebut kuah palopo.
Songkolo merupakan makanan khas Sulawesi Selatan yang terbuat dari beras ketan dan biasanya dibungkus dengan daun pisang. Di beberapa daerah biasa disebut sokko.
Loka Loka’ Sidrap Jadi Cemilan Peserta Mubes Ikm Isa Di Makassar
Selain sering disantap untuk sarapan di pagi hari, songkolo juga bisa ditemui hingga dini hari. Songkolo biasa disebut songkolo bagadang.
Karena rasanya yang pedas, songkolo sering disajikan dengan serundeng, ikan
Kue gula merah khas bugis, bugis sidrap, resep kue kering khas bugis, kopiah khas bugis, kue jungkir balik khas bugis, kue bugis makanan khas daerah, kue kembang seruni khas bugis, kue bolu cukke khas bugis, nasu likku khas bugis, resep kue kenari khas bugis, kue bolu peca khas bugis, resep kue khas bugis makassar